Peringatan 40 Tahun UNCLOS dan Hari Nusantara dengan Tema "Hari Nusantara dan Ekonomi Biro: Refleksi 40 Tahun UNCLOS"
Kementerian
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Fakultas Hukum Universitas Gadjah
Mada mengadakan Seminar Perayaan 40 Tahun United Nations Convention on the Law
of the Sea bertajuk “Hari Nusantara dan Ekonomi Biru: Refleksi 40 Tahun UNCLOS”
pada Senin (12/12) di Pandawa Room, Swiss-Bell Boutique Hotel Yogyakarta.
Seminar
ini diselenggarakan dalam rangka menjadikan Hari Nusantara dan Deklarasi
Djuanda sebagai momen untuk melakukan refleksi di masa lalu dan identifikasi
tantangan di masa yang akan datang terkait pelaksanaan hukum laut dari para
ahli serta meningkatkan awareness dan pemahaman yang lebih mendalam
kepada pelaksana pemerintahan dan masyarakat umum terkait Deklarasi Djuanda,
Hari Nusantara, hukum laut, serta isu-isu di bidang kelautan dan perikanan.
Seminar
ini dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Hukum UGM, Dahliana Hasan, S.H.,
M.Tax., Ph.D., Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.,
dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M.
Sesi
pertama pada acara ini diisi dengan pemaparan materi dan tanya jawab mengenai
“Sejarah Deklarasi Juanda, Perjuangan Indonesia dalam Konvensi Hukum Laut
Internasional, serta Kondisi Implementasi UNCLOS pada Saat Ini”.
Sesi ini dimoderatori oleh Dr. Tini Martini, S.H., M.Soc.Sci.
selaku Perancang Peraturan Perundang-undangan Ahli Utama Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP) RI dan pembicara yang megisi pada sesi ini terdiri dari L. Amrih Jinangkung, S.H., L.LM., selaku Direktur Jenderal
Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri RI yang memaparkan
materi mengenai “Isu Kelautan dan Ekonomi Biru di G20: Prioritas Kebijakan Luar
Negeri ke Depan”, Prof. Hasjim Djalal, M.A., selaku Guru Besar Hukum
Internasional Universitas Padjajaran membawakan materi “Indonesia dan 40 Tahun
UNCLOS”,
Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A(K)., selaku tokoh pemerhati isu
kemaritiman Indonesia menyampaikan materi tentang “Indonesia dan 65 Tahun
Deklarasi Djuanda”,
Prof. Stuart Kaye selaku Director of ANCORS, University of
Wollongong, dengan tema pembahasan “The Reflection of UNCLOS and its Nexus with
Blue Economy”, dan
Laksamana Pertama Kresno Buntoro, Ph.D. selaku Wakil Kepala
Badan Pembinaan Hukum Tentara Nasional Indonesia menyampaikan materi mengenai
“UNCLOS dan Penegakan Hukum di Laut: Tantangan dan Harapan ke Depan”.
Sesi
kedua acara ini diisi dengan talkshow dan diskusi bertema “Tantangan UNCLOS Di
Masa Yang Akan Datang”. Sesi ini dimoderatori oleh I Made Andi
Arsana, S.T., M.E., Ph.D. selaku Dosen Departemen Teknik Geodesi Fakultas
Teknik UGM dengan Pembicara terdiri dari
Zaki Mubarok, Ph.D., selaku Koordinator Hukum Laut dan
Perjanjian pada Biro Hukum Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan tema
pembahasan “Program Prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan UNCLOS”,
Dhiana Puspitawati, S.H., LL.M., Ph.D., selaku Dosen Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya dengan tema pembahasan “Refleksi 40 Tahun UNCLOS
dan Indonesia: Kekosongan Hukum di Indonesia”,
Prof. Dr. Marsudi Triatmojo, S.H., LL.M., selaku Dosen
Fakultas Hukum UGM dengan tema pembahasan “Peran Lembaga Pendidikan dalam
Mempersiapkan Para Ahli Hukum Laut”.
Seminar
Perayaan 40 Tahun UNCLOS ini
diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran serta pengetahuan peserta terkait
perlindungan laut dan senantiasa memperhatikan isu-isu hukum laut agar
senantiasa terjaga kelestariannya.